Artikel

Terumbu Karang

Penelitian oleh Dhani Irwanto, 31 Januari 2016
Dalam Timaeus Bagian 25d: "Karena suatu alasan, laut di bagian tersebut tidak dapat dilalui dan ditembus, karena ada sebuah gundukan lumpur di tempat itu; dan ini disebabkan oleh tenggelamnya pulau."
"Sebuah gundukan lumpur" adalah terjemahan yang dikenal oleh umum dari frase Yunani Kuno "πηλου καρτα βραχεος" yang ditulis oleh Plato. "Καρτα βραχεος" adalah bukan tata bahasa yang baik dan tidak ditemukan dalam naskah apapun; "Πηλος" adalah maskulin dan merupakan anteseden kata ganti relatif; "κατα βραχεος", seharusnya, adalah adverbial. Arti harfiahnya: πηλου adalah "tanah liat" atau "lumpur", καρτα adalah "sangat" dan βραχεος adalah "gundukan" atau "karang". Terjemahan alternatif lainnya adalah “terdapat tanah liat dalam jumlah besar dan kedalaman dangkal” (Rodolfo Lopes, 2011).
Penulis menterjemahkan πηλου καρτα βραχεος menjadi "terumbu karang" dengan alasan bahwa formasi laut tersebut langka di Mediterania sehingga orang-orang Yunani dan Mesir tidak memiliki istilah tersebut. Mediterania tidak lagi menjadi tempat tumbuhnya terumbu karang besar yang berkembang 60 juta tahun yang lalu. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan oseanografi selama ribuan tahun. Kini, hanya terdapat sedikit sekali spesies koloni anthozoan yang memiliki kapasitas untuk membentuk terumbu karang. Pada tahun 2010, kapal eksplorasi Nautilus telah menemukan untuk pertama kalinya daerah terumbu karang laut dalam di Mediterania, di lepas pantai Israel. Daerah ini membentang beberapa kilometer, 700 meter dibawah permukaan 30 – 40 km dari pantai.
Dalam catatan Plato, benteng Atlantis adalah tidak dapat dilewati dan ditembus pada masanya Solon (sekitar 600 SM) karena tumbuh terumbu karang yang disebabkan oleh kenaikan permukaan laut selama Zaman Es (“tenggelamnya pulau”). Kondisi sekarang pada lokasi yang dihipotesiskan oleh penulis adalah bahwa ada terumbu karang yang diidentifikasi oleh para pelaut sebagai Gosong Gia atau Annie Florence Reef, sebuah terumbu karang yang digambarkan berukuran kecil dan muncul ke permukaan pada saat laut surut.
Coral Reefs (7)Atlantis Island
3D View - Atlantis City (coral reef)
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang beragam terdiri dari struktur kalsium karbonat yang terbentuk oleh sekumpulan karang. Terumbu karang dibangun oleh koloni hewan kecil yang ditemukan di perairan laut yang mengandung nutrisi. Kebanyakan terumbu karang terbentuk dari karang yang dihasilkan oleh polip yang mengelompok. Polip tersebut termasuk kedalam golongan binatang yang dikenal sebagai Cnidaria, yang juga termasuk anemon laut dan ubur-ubur. Tidak seperti anemon laut, polip karang mensekresikan kulit luar karbonat keras yang melindunginya. Karang dapat tumbuh paling cepat di perairan hangat, dangkal, jernih, terang dan tidak tenang.
Terumbu karang mulai terbentuk ketika larva karang berenang bebas kemudian menempel pada batu atau permukaan keras lainnya yang terendam di sepanjang tepi pulau atau benua. Tingkat pertumbuhannya adalah 0,3 – 2 sentimeter per tahun untuk karang besar, dan hingga 10 sentimeter per tahun untuk karang bercabang, sehingga dapat memakan waktu sampai 10.000 tahun untuk membentuk sebuah terumbu karang dari sekelompok larva (Barnes, 1987 sebagaimana dikutip oleh NOAA).
NOAA coral04b_480
Selain menjadi keragaman habitat biologi laut yang paling indah, terumbu halang dan atol juga merupakan beberapa yang tertua. Dengan tingkat pertumbuhan 0,3 - 2 sentimeter per tahun untuk karang besar, dan hingga 10 sentimeter per tahun untuk karang bercabang, dapat memakan waktu hingga 10.000 tahun bagi terumbu karang untuk terbentuk dari kelompok larva (Barnes, 1987 sebagaimana dikutip oleh NOAA). Tergantung pada ukurannya, terumbu halang dan atol dapat memerlukan waktu 100.000 hingga 30.000.000 tahun untuk terbentuk sepenuhnya.
coralReefLarge
Benteng Atlantis terdiri dari permukaan keras sehingga terumbu karang mulai terbentuk setelah terendam, tumbuh dan mengembang seperti yang biasa ditemukan pada kedalaman dangkal di perairan tropis. Eksplorasi bawah laut tidak akan menemukan benteng tersebut kecuali dilakukan penyelidikan dibawah terumbu karang.
Laju kenaikan air laut pada Zaman Es Terakhir adalah rata-rata 0,6 sentimeter per tahun. Karena air laut pada lokasi yang dihipotesiskan penulis adalah hangat, tingkat pertumbuhan terumbu karang adalah lebih tinggi dari laju kenaikan air laut. Dengan demikian, laju pertumbuhan vertikal terumbu karang di lokasi tersebut adalah berbarengan dengan kenaikan air lautnya.
Permukaan laut terus naik sampai sekitar 6.000 tahun lalu. Karang tumbuh pada bangunan padat, bersamaan dengan sedimentasi dan proses-proses lainnya. Saat ini terdapat sebuah terumbu karang yang dikenal dengan nama Gosong Gia atau Annie Florence Reef di Laut Jawa, di lokasi yang diduga merupakan ibukota Atlantis. Dari survai sonar oleh tim sponsor yang tidak dipublikasikan, puncaknya berada sekitar 10 meter dibawah permukaan laut rata-rata, dan dasar laut di sekitarnya terdapat di kedalaman sekitar 55 meter. Bangunan kotanya, seperti bukit pusat, dinding melingkar, saluran melingkar dan jembatan, masih tampak jelas dari pola karangnya dengan ukuran yang persis dengan yang dijelaskan oleh Plato. Kedalaman lautnya sangat sesuai dengan elevasi daratan sekitar 11.600 tahun lalu sebelum permukaan laut naik. Namun demikian, penyelidikan-penyelidikan lanjutan masih diperlukan untuk memastikan.
Gosong Gia 05
Acuan
  1. Rodolfo Lopes, Platão, Timeu-Crítias. Tradução do grego, introdução e notas, Centro de Estudos Clássicos e Humanísticos, 2011
  2. OCEANA, The Corals of the Mediterranean. http://oceana.org/reports/corals-mediterranean
  3. Wikipedia, Coral reefhttps://en.wikipedia.org/wiki/Coral_reef
  4. NOAA, How Do Coral Reefs Form?http://oceanservice.noaa.gov/education/kits/corals/coral04_reefs.html
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar