Critias 115a–b & 118e: Kompleks Penyediaan antara Makanan Pokok dan Pelengkap

Basis Inklusif-Padi dan Legum dalam Kalender Hujan/Kemarau — Pembacaan Semiotik–Filologis dengan Rekonstruksi Berbasis Konsiliensi

Peneliltian oleh Dhani Irwanto, 13 September 2025

Abstrak

Artikel ini mengajukan rekonstruksi penyediaan pangan yang disiplin dan berangkat dari teks dalam dialog Critias karya Plato dengan memperlakukan 115a–b dan 118e sebagai satu objek tekstual yang terpaut—”Provisioning Complex (Kompleks Penyediaan)”. Elemen pertama (115a–b) menetapkan tata bahasa konsumsi dalam kala kini dari tutur pendeta Mesir kepada Solon: sebuah basis yang didefinisikan oleh sifat (“jenis kering yang menjadi penghidupan kami”) dipasangkan dengan ranah pelengkap yang diperkenalkan oleh προσχρᾶσθαι (“dipakai sebagai tambahan”) dan dinamai dalam bahasa Yunani sebagai ὄσπρια (ospria; kacang-kacangan/legum). Elemen kedua (118e) menyediakan kalender operasi yang membuat sistem penyediaan itu dapat dipahami: dua kali panen per tahun, pada musim dingin oleh hujan dari langit dan pada musim panas oleh air dari kanal. Kami menandai seluruh 115a–b sebagai B (glosa untuk khalayak) dan membawa 118e bersama-sama sebagai kendala kebermusiman tekstual sejak Orde-1. Di bawah hipotesis “petunjuk konteks”, redaksi Yunani sengaja memasok kategori alih-alih nama spesies asing, sehingga tetap mudah dipahami, non-diagnostik antarserealia, dan spesies netral untuk pelengkap.

Metodologisnya, Orde-1/-2 (teks & pragmatik) menegakkan disiplin leksikal (sifat vs kelas), uji struktural, dan higienitas lini masa, serta melisensi dua pembacaan sah yang dibawa paralel: Keranjang Ganda/DB (sebuah payung serealia pokok dengan pelengkap legum yang berbeda) dan Payung Tunggal/SU (satu payung benih-kering yang di dalamnya ospria berfungsi sebagai contoh ilustratif). Orde-3 (rekonstruksi) berjalan dengan Model Puzzle berbasis konsiliensi yang memberi skor pada properti-properti independen untuk Koherensi Internal (IC, −2…+2) dan Konsistensi Eksternal (EC, A/B/C). Musiman (PP3) diperlakukan sebagai kendala keras yang didorong teks; pasangan basis-pelengkap (PP17) mencatat interlock pada tingkat relasi yang ditangkap oleh προσχρᾶσθαι tanpa memaksa identitas spesies bagi pelengkap. Dalam praktik penyediaan, pelengkap “mengikuti” basis (simpul pengadaan, pengolahan, dan penyimpanan yang berkolokasi atau tertaut logistik).

Diterapkan pada kasus sisi selatan Kalimantan (Sundalandia), pola yang muncul—kanal keliling/dalam/melintang dengan modulasi pasang surut yang masuk akal; kalender pertanian hujan/kemarau yang konsisten dengan 118e; lantai penjemuran dan lumbung; standardisasi logistik (metrologi wadah, dermaga simpul kanal); dan keekonomian regional bagi payung pokok yang mengikutsertakan padi—menghasilkan kerapatan kepas-tandingan puzzle yang kuat. Dengan katalog 17 butir (termasuk PP17), hasil terintegrasi memberikan Σ(IC) DB = 31 (rerata ≈ 1,82) dan Σ(IC) SU = 29 (rerata ≈ 1,71). Angka-angka ini melampaui ambang adopsi (tanpa IC negatif dan rerata IC ≥ +1 di inti hidrolik-penyimpanan-serealia) dan memihak DB ketika konteks penyediaan menampilkan ko-sinyal serealia + legum; SU tetap sebagai opsi cadangan bila dominasi serealia bertahan dan jejak legum jarang.

Kami menyimpulkan bahwa frasa “jenis kering yang menjadi penghidupan kami” paling baik dibaca sebagai payung makanan pokok yang kering dan dapat disimpan, ke dalamnya padi masuk secara wajar oleh logika proses (budidaya → panen → pengeringan → penyimpanan) dan infrastruktur penyediaan; sementara ὄσπρια menandai kelas pelengkap. Pembagian kerja analitis sengaja dibuat demikian: teks memasok tata bahasa; arkeologi memasok spesies. Langkah penentu berikut mencakup ko-film bertarikh antara residu serealia + legum pada wadah penyediaan (morfometri pati, paleoproteomik, biomarker terarah), tanda dua-panen bertingkat yang selaras dengan fase hidrolik, dan mikrostratigrafi lumbung yang mencatat urut-urutan pengeringan→penyimpanan. Ko-sinyal legum yang positif dalam konteks penyediaan akan menaikkan PP17 dan memihak DB; penyediaan yang hanya serealia akan menguatkan SU. Dalam kedua kasus, Kompleks Penyediaan tetap menjadi kendala pengarah yang mengikat tata santapan pada kebermusiman agronomis sejak baris pertama analisis.

Kata kunci: Critias 115a–b; Critias 118e; ospria; bahan pokok kering; padi; panen ganda; kanal; anjir; Sundalandia; semiotika; konsiliensi; PP3; PP17; Keranjang Ganda; Payung Tunggal.

1. Definisi Masalah

1.1 Tujuan & Ruang Lingkup

Bagian ini mendefinisikan masalah tepat yang ditangani artikel dan batasan tekstual yang akan kita bawa ke depan. Pada Critias 115a-b, percakapan pendeta Mesir kepada Solon menyajikan triad: “hasil budidaya; jenis kering yang merupakan makanan pokok kita; dan hal-hal yang kita gunakan sebagai tambahan demi makanan pokok—kita menyebut semua jenisnya ‘ospria’.” Kita memperlakukan triad ini sebagai petunjuk konteks yang sengaja dibuat untuk audiens Yunani Klasik.

Alih-alih menamai spesies dari wilayah sumber, pembicara menggunakan label properti untuk makanan dasar (“kering ... makanan pokok”) dan nama-kelas Yunani untuk pendamping (ospria, ‘kacang polong/kacang-kacangan’). Ekonomi retoris ini menyiratkan ketidakfamiliaran leksikal: sereal dasar spesifik dan item pendamping spesifik di wilayah yang jauh tidak tersedia—atau tidak aman—dalam nama-tanaman Yunani yang dapat dikenali. Audiens menerima kategori yang dapat dipahami, bukan spesies.

1.2 Jangkar Tekstual dan Kerangka Present-Tense

Kita menautkan pembacaan kita pada dua klausa:

  • Critias 115a-b (tata bahasa konsumsi): ”... τὸν ἥμερον καρπόν, τὸν τε ξηρόν, ὃς ἡμῖν τῆς τροφῆς ἕνεκα ἐστιν, καὶ ὅσοις χάριν τοῦ σίτου προσχρώμεθα — καλοῦμεν δὲ αὐτοῦ τὰ μέρη σύμπαντα ὄσπρια.” Bentuk kini (ἐστινπροσχρώμεθακαλοῦμεν) menandai glosa yang diarahkan audiens pada masa kini pendeta Mesir (masa Solon).
  • Critias 118e (kalender operasional): ”δύο γὰρ τοῦ ἐνιαυτοῦ θερισμοί” — ”τὸν μὲν ἐν χειμῶνι ὑπὸ τοῦ οὐρανοῦ ὑετοῦ””τὸν δ᾽ ἐν θέρει ὑπὸ τῶν ἐκ τῶν ὀχετῶν ὑδάτων”; “dua kali dalam setahun mereka mengumpulkan hasil bumi—pada musim dingin oleh hujan langit dan pada musim panas oleh air dari kanal.”

Dari Orde-1 seterusnya kita memperlakukan 115a-b + 118e sebagai satu Kompleks Penyediaan: siapa/apa dari makan (dasar + pendamping) terikat pada bagaimana/kapan produksi (musiman basah/kering dengan air yang dikelola).

1.3 Leksem Kunci dan Skema Fungsional

σῖτος menunjukkan domain biji-bijian pokok (‘bahan-roti’); ὄσπρια menunjukkan kelas kacang-kacangan (kacang polong). Frasa τὸν τε ξηρόνὃς ἡμῖν τῆς τροφῆς ἕνεκα ἐστιν berfungsi sebagai label properti untuk pokok kering yang dapat disimpan. Konstruksi καὶ ὅσοις χάριν τοῦ σίτου προσχρώμεθα ... καλοῦμεν ... ὄσπρια menugaskan peran pendamping dan menamai domain itu dalam bahasa Yunani. Hasilnya adalah pasangan fungsional—dasar (σῖτος) dan pelengkap (ὄσπρια)—daripada sekadar daftar.

1.4 Kompleks Penyediaan (115a-b + 118e) sebagai Kasus Tekstual Tunggal

Kita memperlakukan dua klausa sebagai satu kasus. Kompleks ini membatasi rekonstruksi sepanjang dua sumbu: (i) tata bahasa konsumsi—basis kering yang dapat disimpan dengan domain pendamping yang digunakan “sebagai tambahan”; dan (ii) musiman agronomi—jadwal basah/kering yang menghasilkan dua panen tahunan, musim dingin oleh curah hujan dan musim panas oleh air kanal. Kandidat mana pun yang hanya menghormati satu sumbu gagal di ambang batas.

1.5 Hipotesis Context-Clue dan Klaim Ketidakfamiliaran

Kita mengadopsi hipotesis context-clue: pembicara menggantikan istilah properti dan kelas Yunani yang familiar karena makanan spesifik di wilayah sumber—pokok dasar dominan dan pendampingnya—tidak familiar atau tidak tersedia secara leksikal dalam nama Yunani yang tepat. Dengan demikian ospria beroperasi sebagai penunjuk kategori di sini, bukan label spesies untuk wilayah yang jauh. Sikap ini konservatif dan dapat diuji: ia menolak pembacaan berlebihan terhadap teks sambil memprediksi bahwa identitas tingkat spesies akan diselesaikan melalui bukti material, bukan kata-kata saja.

1.6 Dua Parse yang Dibawa Secara Paralel

Untuk menghindari komitmen prematur, kita membawa dua parse yang sah ke bagian selanjutnya:

  • Dual-Basket (DB): “kering ... makanan pokok” = payung sereal pokok (domain σῖτος); ὄσπρια = pelengkap kacang-kacangan berbeda yang digunakan “sebagai tambahan.” Ini sejajar erat dengan προσχρᾶσθαι dan tata bahasa makanan Klasik (dasar + dengan-makanan).
  • Single-Umbrella (SU): “kering ... makanan pokok” = satu payung pokok biji-kering yang mencakup budidaya → panen → pengeringan → penyimpanan; ospria = contoh familiar-Yunani di dalam payung itu. Ini memaksimalkan ekonomi enumeratif dan ketahanan transmisi sambil meratakan kontras sereal-kacang.

1.7 Kebijakan Linimasa

Kita menerapkan penandaan semua-B konservatif pada 115a-b: bentuk present-tense (waktu sekarang) dibaca sebagai glosa era-Solon untuk audiens Yunani. 118e dibawa bersama sebagai batasan musiman tekstual dari Orde-1 seterusnya. Kita tidak menganggap bahwa kategori-kategori ini bertahan tidak berubah selama interval ~9.000 tahun; setiap carry-back ke zaman yang jauh diperlakukan sebagai hipotesis Orde-3 yang tunduk pada korroborasi independen (hidraulik, penyimpanan/pengeringan, residu, sisa-sisa botani, kronologi).

1.8 Uji Struktural dan Pragmatis (Ambang Batas Orde-1)

Untuk menjaga pembacaan tetap terdisiplin, kita menerapkan empat ujiSintagmatik (koordinasi seimbang vs kepala-plus-glosa), Paradigmatik (non-redundansi: pendamping tidak boleh menduplikasi payung pokok), Komutasi (pendamping alternatif harus mempertahankan makna penyediaan; ‘dengan-makanan’ kering tersimpan paling cocok), dan Pragmatik (keterpahaman audiens melalui properti + kelas Yunani). Selain itu, tes Koherensi Cross-Clause mengharuskan parse apa pun untuk mengakomodasi jadwal basah/kering 118e sebagai kalender operasional untuk basis.

1.9 Pagar Pembatas Terjemahan

Untuk menghindari anakronisme atau kebingungan pembaca: jangan render σῖτος sebagai “jagung” (pembaca modern mungkin menganggap ini sebagai jagung); pertahankan ὄσπρια sebagai “kacang polong/kacang-kacangan”; dan terjemahkan τὸν ξηρόν sehingga implikasi penyimpanan keringnya tetap eksplisit. Di mana beberapa rendering bahasa Inggris dimungkinkan, kita lebih suka kata-kata yang mempertahankan kontras properti vs kelas bernama.

1.10 Pertanyaan Penelitian (Yang Harus Diselesaikan)

RQ1 — Identifikasi makanan yang tidak familiar. Pokok dasar spesifik dan pendamping mana yang paling baik memenuhi Kompleks Penyediaan (115a-b + 118e) ketika diuji secara material?

RQ2 — Pilih parse yang lebih baik. Di bawah pola bukti apa kita harus lebih memilih DB (sereal + kacang-kacangan berpasangan) atau SU (payung biji-kering tunggal), dan temuan apa yang akan membalik preferensi itu?

RQ3 — Spesifikasi bukti yang menentukan. Fitur hidraulik, infrastruktur penyimpanan/pengeringan, profil residu, dan tanda tangan mikro/makro-botani mana yang akan menyelesaikan identifikasi spesies dan preferensi parse sambil menghormati netralitas Orde-1 dari kata-kata?

1.11 Output Orde-1 (Dibawa ke Depan)

Kita membawa empat batasan ke depan: (1) basis pokok yang didefinisikan properti (“kering ... makanan pokok”); (2) kelas pendamping bernama (ospria) yang digunakan “sebagai tambahan”; (3) kalender operasional basah/kering, dua kali setahun; (4) pembacaan semua-B untuk 115a-b. Kita melanjutkan dengan DB dan SU secara paralel, menjaga identitas tanaman dan geografi keluar dari Orde-1, dan menunda klaim tingkat spesies ke Orde-3, di mana mereka akan diuji terhadap bukti bertarikh yang konvergen.

2. Metode

2.1 Gambaran Umum & Tujuan Desain

Bagian ini menspesifikasi toolkit analitik yang digunakan untuk menginterpretasi Critias 115a-b bersama dengan 118e dan membawa pembacaan tersebut dari teks ke rekonstruksi. Kami mengadopsi disiplin konservatif yang mengutamakan teks: 115a-b diperlakukan sebagai glosa audiens semua-B (present-tenseἐστινπροσχρώμεθακαλοῦμεν), dan 118e berkontribusi pada jadwal operasional musiman (“dua kali setahun”: musim dingin oleh hujan; musim panas oleh air kanal). Dari Orde-1 seterusnya kedua klausa ini ditangani sebagai satu Kompleks Penyediaan yang membatasi semua analisis selanjutnya. Kami membawa dua parse yang sah secara paralel—Dual-Basket (DB) dan Single-Umbrella (SU)—dan mengevaluasi rekonstruksi berdasarkan konsilensi, bukan pernyataan.

2.2 Disiplin Sisi-Teks & Pagar Pembatas Terjemahan

Kami membaca persis apa yang dapat ditanggung oleh kata-kata. Pada 115a-b, pokok ditandai oleh label properti—τὸν τε ξηρόνὃς ἡμῖν τῆς τροφῆς ἕνεκα ἐστιν (‘jenis kering ... untuk makanan pokok kita’)—dan domain pendamping didefinisikan oleh nama-kelas Yunani—ὄσπρια (‘kacang polong/kacang-kacangan’)—diperkenalkan dengan προσχρᾶσθαι (‘gunakan sebagai tambahan’). Pagar pembatas: hindari menerjemahkan σῖτος sebagai “jagung” (pembaca modern mungkin menganggap ini sebagai jagung); pertahankan ὄσπρια sebagai “kacang polong/kacang-kacangan”; render τὸν ξηρόν untuk mempertahankan implikasi penyimpanan kering.

2.3 Semiotik & Leksikon (Label Properti vs Kelas Bernama)

Kami membedakan label properti (sifat fungsional yang dapat dipahami lintas konteks) dari kelas bernama (leksem yang menautkan taksonomi Yunani). Dalam 115a-b, pokok dideskripsikan berdasarkan properti (“kering ... untuk makanan pokok”), sementara suplemen dinamai (ὄσπρια). Asimetri ini disengaja: ia mempertahankan keterpahaman audiens tanpa memaksa identifikasi spesies ke dalam payung pokok.

2.4 Filologi & Kontrol Transmisi

Kami mengasumsikan rantai transmisi—register kuil Sais → narasi pendeta → Solon → sirkulasi oral → Plato—di mana ekonomi enumeratif dan generalisasi kemungkinan terjadi. Oleh karena itu kami mengutamakan kata-kata yang stabil-properti dan nama kelas yang familiar-audiens daripada nama spesies yang rapuh. Pragmatik teks (Orde-1/-2) tetap dipisahkan bersih dari rekonstruksi material (Orde-3).

2.5 Prinsip Context-Clue (Glosa yang Diarahkan Audiens)

Kami secara eksplisit memperlakukan 115a-b sebagai context clue: ketika basis spesifik dan pendamping tidak familiar atau tidak tersedia secara leksikal dalam nama Yunani yang tepat, pembicara menggunakan (i) istilah properti untuk pokok dan (ii) nama-kelas Yunani untuk pendamping sehingga audiens akan memahami logika penyediaan. Prinsip ini menghalangi ekstraksi identitas spesies dari kata-kata saja dan memotivasi membawa DB dan SU secara paralel.

2.6 Disiplin Linimasa

Untuk menghindari asumsi kontinuitas melintasi ~9.000 tahun, kami menandai semua 115a-b sebagai Linimasa-B (alamat audiens present-tense) dan membawa 118e sebagai batasan musiman tekstual dari Orde-1 ke depan. Setiap proyeksi kategori-kategori ini ke dalam zaman yang jauh diperlakukan sebagai hipotesis Orde-3 yang akan diuji oleh bukti independen (hidraulik, penyimpanan, residu, sisa botani, kronologi).

2.7 Uji Struktural untuk Triad dan Koherensi Cross-Clause

Kami menerapkan empat uji-mikro pada Orde-1: Sintagmatik (triad adalah koordinasi seimbang—bukan kepala + glosa—mendukung skema basis + pendamping); Paradigmatik (pendamping tidak boleh menduplikasi payung pokok; non-redundansi mendukung kacang-kacangan); Komutasi (pendamping alternatif harus mempertahankan makna penyediaan; ‘dengan-makanan’ kering yang dapat disimpan paling cocok); Pragmatik (properti + kelas Yunani melayani keterpahaman audiens). Tes Koherensi Cross-Clause mengharuskan bahwa parse apa pun yang menghormati tata bahasa basis-pendamping juga mengakomodasi jadwal operasional basah/kering 118e.

2.8 Kelas Bukti untuk Orde-3

Kami menggunakan enam kelas bukti:

  1. Hidraulik & lanskap (kanal perimeter/pedalaman/transversal; aliran masuk/keluar; tanggul/bendungan; halaman pengeringan; manajemen banjir);
  2. Penyimpanan & logistik (lumbung; ventilasi; lantai terangkat; kontainer terstandardisasi; node/dermaga; tally/segel);
  3. Sisa tanaman (mikro-botani—fitolit, pati, spektra gulma—dan makro-botani—biji-bijian/sekam terbakar; temper sekam);
  4. Residu pada artefak (film pati/protein/lipid pada wadah/alat);
  5. Kronologi (AMS pada sisa tanaman; OSL pada isian kanal/tanggul/halaman pengeringan);
  6. Teks komparatif (konteks pendukung saja, bukan utama untuk identifikasi).

2.9 Model Puzzle — Definisi dan Penggunaan

Rekonstruksi berlangsung melalui Model Puzzle. Setiap potongan puzzle adalah properti sistem target yang dapat diuji secara independen (lingkungan, hidraulik, logistik, botani, tekstual). Kami menilai penempatan berdasarkan interlock—bagaimana potongan-potongan cocok tanpa kontradiksi—dan melacak dua metrik: Koherensi Internal (IC) dinilai dari −2 (kontradiksi) hingga +2 (interlock ketat), dan Konsistensi Eksternal (EC) dinilai A (langsung/bertarikh), B (tidak langsung), C (masuk akal). Adopsi ke dalam sintesis memerlukan tidak ada IC negatif dan rata-rata IC ≥ +1 di seluruh inti hidraulik-penyimpanan-sereal. Kami melaporkan Σ(IC) dan rata-rata IC secara terpisah untuk DB dan SU.

2.10 Katalog Potongan Puzzle (17 Item)

  • PP1. Penempatan sabuk tropis.
  • PP2. Kapasitas budidaya-basah.
  • PP3. Musiman panen dua-kali-setahun (118e).
  • PP4. Korelat adanya kelapa/palem.
  • PP5. Dataran rendah aluvial/deltaik (dataran luas).
  • PP6. Keandalan muson.
  • PP7. Modulasi pasang surut.
  • PP8. Jalur air & irigasi (kanal perimeter/daratan/transversal).
  • PP9. Kompetensi hidraulik (pintu air/gerbang; level terpelihara).
  • PP10. Infrastruktur penyimpanan (lumbung/ halaman pengeringan).
  • PP11. Standardisasi logistik (metrologi kontainer; dermaga; tally/segel).
  • PP12. Kedekatan asal-usul padi (kelayakan biogeografis dalam Asia Tenggara/Asia Selatan/Asia Timur).
  • PP13. Konektivitas Samudra Hindia (akses maritim dan konteks perdagangan).
  • PP14. Korelat faunal (misalnya, gajah) sejajar dengan lanskap penyediaan.
  • PP15. Aromatik/komoditas (korelat arkeo-kimia/tekstual).
  • PP16. Dominasi penyediaan pokok (kapasitas/standardisasi mengatur logistik).
  • PP17. Pasangan basis-pelengkap (σῖτος + ὄσπρια): dioperasionalkan oleh korelat kemunculan atau pola dominasi dalam residu/penyimpanan—IC lebih tinggi untuk DB di mana korelat sinyal kuat; netral hingga rendah untuk SU kecuali sereal dominan.

2.11 Protokol Sampling & Laboratorium (Konteks Prioritas)

Prioritaskan: (i) lantai lumbung dan halaman pengeringan berlapis; (ii) margin kanal dan mahkota tanggul untuk kumpulan gulma/diatom; (iii) permukaan interior wadah masak dan alat; (iv) zona keausan pada peralatan panen/pemrosesan; (v) parit fondasi pintu air/gerbang. Setiap sampel menerima proveniens penuh, deskripsi konteks, dan hipotesis pra-terdaftar (misalnya, korelat kemunculan DB sinyal sereal + kacang-kacangan vs dominasi sereal SU).

2.12 Orde Signifikasi — Alur Kerja & Gerbang

Orde-1 (hanya-teks): tetapkan pembacaan yang diizinkan; larang identitas tanaman dan geografi. Orde-2 (pragmatik audiens): terapkan prinsip context-clue, uji struktural, pagar pembatas terjemahan; masih tidak ada geografi. Orde-3 (rekonstruksi): perkenalkan geografi dan budaya material; uji sereal di dalam payung pokok dan sinyal kacang-kacangan untuk DB; skor melalui IC/EC.

2.13 Gerbang Parse (DB vs SU)

Pilih parse yang meningkatkan IC tanpa kontradiksi. Pilih DB ketika indikator kacang-kacangan + sereal terjadi bersama dalam konteks penyediaan (lumbung, wadah penyimpanan, korelat film residu) dan ketika organisasi logistik menunjukkan pasangan yang disengaja (meningkatkan PP17). Pilih SU ketika sinyal sereal dominan dan jejak kacang-kacangan jarang/sekunder. Jika tidak memutuskan, bawa keduanya dengan justifikasi paralel.

2.14 Penilaian & Aturan Penerimaan (IC/EC)

Beri skor setiap potongan untuk IC (−2...+2) dan EC (A/B/C). Adopsi rekonstruksi ke dalam sintesis hanya ketika tidak ada IC negatif dan rata-rata IC ≥ +1 di seluruh inti hidraulik-penyimpanan-sereal (PP5, PP8-PP11, PP16, dengan musiman PP3 dipenuhi). Laporkan Σ(IC) dan rata-rata IC secara terpisah untuk DB dan SU.

2.15 Risiko, Perancu, dan Falsifier

Equifinalitas: tanggul alami dan paleo-saluran dapat meniru kanal—mitigasi dengan geometri yang konvergen + gerbang + isian + node logistik.

Palimpsest temporal: pemotongan ulang kemudian menutupi jaringan sebelumnya—memerlukan penanggalan berlapis dan sampling antarmuka.

Inflasi skala: normalisasi dimensi yang dilaporkan oleh komparanda fungsional—utamakan koherensi pola daripada angka literal.

Perancu: penimbunan elit atau depot khusus salah baca sebagai kedai pokok.

Falsifier: ketiadaan persisten tanda tangan sereal/penyimpanan dalam konteks primer; profil residu tidak kompatibel dengan penyediaan pokok; kronologi kanal tidak konsisten dengan kerangka basah/kering 118e.

2.16 Dokumentasi & Standar Arsip

Pertahankan log bukti pra-terdaftar dengan bidang: ID; proveniens/konteks; indikator; target parse (DB/SU); tag linimasa = B untuk asumsi turunan 115a-b; IC (DB/SU); EC; penanggalan dan ID lab; catatan analis. Arsipkan spektra/mikrograf mentah; dokumentasikan hasil null; kontrol-versi tabel penilaian.

2.17 Istilah Terkontrol (Referensi Cepat)

Pokok (penyediaan): basis sereal massal yang dapat disimpan kering (domain σῖτος).

Ospria: kacang polong/kacang-kacangan, domain pendamping bernama.

Kompleks Penyediaan: pembacaan terpasang 115a-b (tata bahasa konsumsi) dan 118e (musiman) dibawa dari Orde-1 seterusnya.

DB/SU: parse Dual-Basket vs Single-Umbrella.

Kebijakan semua-B: tandai semua 115a-b sebagai Timeline-B.

2.18 Pengiriman Metode

Metode menyampaikan ke Alur Kerja (§3) dan Hasil Terintegrasi (§4): (i) Kompleks Penyediaan sebagai premis tekstual tetap; (ii) pernyataan parse ganda dan gerbang parse; (iii) kelas bukti + katalog 17-potongan; (iv) protokol sampling; (v) rubrik IC/EC dan aturan penerimaan; (vi) template log bukti terstandardisasi.

3. Alur Kerja Orde 1-3

3.1 Gambaran Umum

Bagian ini mengoperasionalkan studi dari teks ke rekonstruksi, menegakkan kebijakan semua-B untuk Critias 115a-b dan membawa 118e sebagai batasan musiman tekstual dari Orde-1 seterusnya. Bersama-sama, 115a-b + 118e membentuk Kompleks Penyediaan: basis pokok yang didefinisikan properti dengan domain pendamping bernama yang beroperasi pada jadwal basah/kering, dua-kali-setahun. Semua langkah di bawah ini membawa Dual-Basket (DB) dan Single-Umbrella (SU) secara paralel dan mengevaluasi kandidat berdasarkan konsilensi (IC/EC) daripada pernyataan.

3.2 Input & Output

Input. §1 Definisi Masalah (pembacaan context-clue; penandaan semua-B; Kompleks Penyediaan; DB/SU); §2 Metode (pagar pembatas; uji struktural; kelas bukti; Model Puzzle; katalog 17-potongan; rubrik IC/EC).

Output. (i) Catatan pembacaan Orde-1 dan pernyataan Kompleks Penyediaan; (ii) memo audiens/pragmatik Orde-2; (iii) rencana sampling Orde-3; (iv) Log Bukti yang terisi; (v) tabel IC/EC DB/SU; (vi) keputusan parse atau pembawaan paralel eksplisit; (vii) penyerahan ke §4 Hasil Terintegrasi.

3.3 Gerbang 1 — Pra-registrasi & Normalisasi

Sebelum kerja lapangan atau kerja lab apa pun: (1) daftarkan hipotesis (DB/SU), aturan penerimaan, dan ambang penilaian (tidak ada IC negatif; rata-rata IC ≥ +1 di seluruh inti hidraulik-penyimpanan-sereal; musiman PP3 harus dipenuhi); (2) kunci istilah terkontrol (§2.17); (3) nyatakan Kompleks Penyediaan sebagai premis tekstual; (4) konfirmasi penandaan semua-B untuk referensi §1.5; (5) publikasikan template Log Bukti.

3.4 Alur Kerja Orde-1 — Hanya-Teks (Tanpa Geografi, Tanpa Spesies)

Langkah O1-1. Catatan literal. Catat Yunani dan glosa yang ditargetkan untuk 115a-b dan 118e; sorot label properti untuk basis, nama-kelas Yunani untuk pendamping, dan pembingkaian present-tense.

Langkah O1-2. Pernyataan Kompleks Penyediaan. Dalam satu paragraf, nyatakan bahwa 115a-b (tata bahasa basis-pendamping) dan 118e (jadwal basah/kering) dibawa bersama dari titik ini sebagai premis tekstual.

Langkah O1-3. Pernyataan parse. Tulis pernyataan DB dan SU yang akan Anda bawa; sertakan persyaratan koherensi cross-clause (parse yang valid menghormati tata bahasa makanan dan jadwal 118e).

Deliverable O1: lembar Orde-1 satu halaman (ditempatkan di kepala Log Bukti dan dikutip dalam §4.1).

3.5 Alur Kerja Orde-2 — Audiens/Pragmatik (Masih Sisi-Teks)

Langkah O2-1. Memo context-clue. Jelaskan mengapa properti + kelas Yunani mempertahankan keterpahaman ketika nama spesifik tidak familiar atau tidak tersedia secara leksikal; iterasikan kembali penandaan semua-B untuk 115a-b.

Langkah O2-2. Tes struktural. Terapkan keseimbangan sintagmatik, non-redundansi paradigmatik, komutasi, dan pragmatik. Dokumentasikan bagaimana προσχρᾶσθαι secara natif mendukung DB sementara SU tetap sah oleh ekonomi enumeratif.

Deliverable O2: memo dua paragraf untuk dikutip dalam §4.2 dan dilampirkan ke Log Bukti.

3.6 Alur Kerja Orde-3 — Rekonstruksi (Geografi & Budaya Material Masuk)

Pada Orde-3 kita menguji Kompleks Penyediaan secara material. Jalankan pipeline di bawah ini secara paralel; setiap datum memetakan ke PP#, IC (DB/SU), dan EC dalam Log Bukti.

3.6.1 Pipeline Hidraulik & Lanskap

Petakan kanal perimeter/pedalaman/transversal; aliran masuk dari pegunungan; outlet laut; tanggul/bendungan; halaman pengeringan; pintu air/gerbang dan kontrol level. Periksa ulang jarak/geometri terhadap komparanda fungsional dan rejim pasang surut/muson. (Jangkar: PP5, PP7-PP9.)

3.6.2 Pipeline Penyimpanan & Logistik

Temukan lumbung (ventilasi, lantai terangkat), halaman pengeringan, kontainer terstandardisasi (metrologi), dermaga node-kanal, tally/segel; estimasi kapasitas penyediaan dan dominasi. (Jangkar: PP10-PP11, PP16.)

3.6.3 Pipeline Sisa Tanaman & Residu

Pulihkan sinyal mikro-botani (fitolit—termasuk sekam padi/bulliform—pati, spektra gulma) dan makro-botani (biji-bijian/sekam terbakar; temper sekam); sampel interior wadah masak/alat untuk film pati/protein/lipid dan ko-film. (Jangkar: PP2-PP3, PP12, PP17.)

3.6.4 Pipeline Kronologi

Terapkan AMS pada sisa tanaman; gunakan OSL (atau setara) pada isian kanal, tanggul, halaman pengeringan, dan fondasi gerbang. Time-stamp operasi hidraulik relatif terhadap siklus basah/kering 118e. (Jangkar: PP3, PP8-PP9.)

3.7 Log Bukti — Template & Penandaan

Gunakan tabel terstandardisasi sehingga setiap datum membawa status interpretatifnya. Tag linimasa = B untuk asumsi apa pun yang diturunkan dari 115a-b. Kronologi menentukan bagaimana (atau apakah) kategori dapat diproyeksikan menuju zaman yang jauh. Bidang yang disarankan: (i) ID; (ii) Proveniens/Konteks; (iii) Jangkar Klausa (115a-b/118e); (iv) Potongan Puzzle (PP#); (v) Indikator; (vi) Target Parse (DB/SU); (vii) IC (DB); (viii) IC (SU); (ix) EC (A/B/C); (x) Metode/ID Penanggalan; (xi) Catatan Analis; (xii) Ref/Gambar.

3.8 Gerbang Parse & Aturan Keputusan (DB vs SU)

Aturan 1 — Dipimpin bukti. Pilih DB ketika indikator kacang-kacangan + sereal terjadi bersama dalam konteks penyediaan dan meningkatkan interlock (meningkatkan PP17); pilih SU ketika sinyal sereal dominan dan jejak kacang-kacangan jarang atau sekunder.

Aturan 2 — Tanpa kontradiksi. Tolak parse yang memperkenalkan IC negatif terhadap inti hidraulik-penyimpanan-sereal atau melanggar musiman PP3.

Aturan 3 — Transparansi. Jika tidak memutuskan, bawa kedua parse dengan justifikasi paralel dan laporkan Σ(IC) dan rata-rata IC untuk masing-masing.

3.9 Penilaian & Ambang Batas (IC/EC)

Beri skor setiap potongan untuk IC (−2...+2) dan EC (A/B/C). Adopsi ke dalam sintesis hanya ketika tidak ada IC negatif dan rata-rata IC ≥ +1 di seluruh inti hidraulik-penyimpanan-sereal (PP5, PP8-PP11, PP16) dengan PP3 dipenuhi. Laporkan total untuk DB dan SU secara terpisah. Tandai PP3 sebagai batasan keras yang didorong teks: kontradiksi menyiratkan IC = −2 untuk kedua parse.

3.10 Mitigasi Risiko & Falsifikasi

Equifinalitas. Tanggul alami dan paleo-saluran dapat meniru kanal—tuntut bukti yang konvergen (geometri + gerbang + isian + node logistik).

Palimpsest temporal. Pemotongan ulang kemudian menutupi jaringan sebelumnya—memerlukan penanggalan berlapis pada antarmuka.

Inflasi skala. Normalisasi dimensi yang dilaporkan terhadap comparanda fungsional—utamakan koherensi pola daripada angka literal.

Drift kategori. Jaga logika DB dan SU tetap terpisah; jangan campur di tengah argumen.

Falsifier. Ketiadaan tanda tangan sereal/penyimpanan dalam konteks primer; profil residu tidak kompatibel dengan penyediaan pokok; kronologi kanal yang bertentangan dengan kerangka basah/kering 118e.

3.11 Versioning & Audit

Version-control Log Bukti dan tabel IC/EC; arsipkan spektra/mikrograf mentah; jaga analyst-blind jika praktis; publikasikan hasil null. Cross-reference setiap gambar/tabel ke PP# dan jangkar klausa untuk mempertahankan traceability.

3.12 Penyerahan ke Bagian 4 — Analisis & Hasil Terintegrasi

Serahkan ke §4: (i) lembar Orde-1 satu halaman (Kompleks Penyediaan; pernyataan DB/SU); (ii) memo Orde-2; (iii) rencana sampling Orde-3; (iv) Log Bukti yang terisi; (v) tabel IC/EC DB/SU; (vi) keputusan parse formal atau pembawaan paralel eksplisit dengan catatan sensitivitas.

4. Analisis & Hasil Terintegrasi (Orde 1-3)

4.1 Gambaran Umum & Konvensi

Bagian ini mengkonsolidasikan output Orde-1 (teks), Orde-2 (audiens/pragmatik), dan Orde-3 (rekonstruksi). Kami melanjutkan dari Kompleks Penyediaan—Critias 115a-b (tata bahasa konsumsi basis-pendamping) dipasangkan dengan 118e (kalender operasional basah/kering, dua-kali-setahun)—diadopsi dari Orde-1 seterusnya. Kebijakan semua-B berlaku untuk 115a-b (glosa audiens present-tense). Parse Dual-Basket (DB) dan Single-Umbrella (SU) dibawa secara paralel. Penilaian mengikuti §2.14: Koherensi Internal (IC) pada −2...+2; Konsistensi Eksternal (EC) pada A/B/C; adopsi memerlukan tidak ada IC negatif dan rata-rata IC ≥ +1 di seluruh inti hidraulik-penyimpanan-sereal, dengan PP3 (musiman) diperlakukan sebagai batasan keras yang didorong teks.

4.2 Output Orde-1 (Dibawa ke Depan)

4.2.1 Yunani & Literal (Klausa yang Ditargetkan)

115a-b: “... τὸν ἥμερον καρπόντὸν τε ξηρόνὃς ἡμῖν τῆς τροφῆς ἕνεκα ἐστινκαὶ ὅσοις χάριν τοῦ σίτου προσχρώμεθα — καλοῦμεν δὲ αὐτοῦ τὰ μέρη σύμπαντα ὄσπρια.” Literal: “... hasil budidaya, dan [jenis] kering yang untuk kita demi nutrisi, dan hal-hal yang kita gunakan sebagai tambahan demi makanan pokok — kita menyebut semua jenisnya ‘ospria’ (kacang polong/kacang-kacangan).”

118e: δύο γὰρ τοῦ ἐνιαυτοῦ θερισμοί — τὸν μὲν ἐν χειμῶνι ὑπὸ τοῦ οὐρανοῦ ὑετοῦτὸν δ᾽ ἐν θέρει ὑπὸ τῶν ἐκ τῶν ὀχετῶν ὑδάτων. Literal: “dua kali dalam setahun mereka mengumpulkan hasil bumi—pada musim dingin oleh hujan langit dan pada musim panas oleh air dari kanal.”

4.2.2 Pembacaan Final Orde-1

  • Basis pokok (label properti): “kering ... makanan pokok” = basis penyediaan kering yang dapat disimpan (domain σῖτος).
  • Pendamping (kelas bernama): ὄσπρια (‘kacang polong/kacang-kacangan’) diperkenalkan oleh προσχρᾶσθαι (“gunakan sebagai tambahan”).
  • Musiman: jadwal operasional basah/kering, dua-kali-setahun (118e) termasuk dalam kasus tekstual yang sama.
  • Penandaan: semua 115a-b adalah B (glosa audiens). Spesies/geografi tetap di luar Orde-1.

4.3 Output Orde-2 (Audiens/Pragmatik)

4.3.1 Hasil Context-Clue

Teks berfungsi sebagai context clue untuk audiens Klasik: istilah properti untuk pokok ditambah nama-kelas Yunani untuk pendamping menyampaikan logika penyediaan tanpa mengandaikan bahwa nama tanaman spesifik dari wilayah sumber ada dalam leksikon Yunani.

4.3.2 Tes Struktural — Putusan

Tes

Pertanyaan

Putusan

Implikasi

Sintagmatik

Koordinasi seimbang vs kepala + glosa?

Triad seimbang; bukan sekadar glosa

Mendukung skema basis + pendamping

Paradigmatik

Apakah pendamping menduplikasi payung pokok?

Tidak; kacang-kacangan berbeda

DB didukung oleh non-redundansi

Komutasi

Apakah pendamping alternatif mempertahankan makna penyediaan?

‘Dengan-makanan’ kering tersimpan cocok

Kacang-kacangan adalah pilihan alami

Pragmatik

Apakah kata-kata melayani kejelasan audiens?

Properti + kelas Yunani

Context-clue dikonfirmasi

Cross-Clause

Apakah parse menghormati musiman 118e?

Diperlukan dari Orde-1

Batasan keras pada kandidat

4.3.3 Pernyataan Parse (Dibawa ke Depan)

DB: payung sereal pokok (didefinisikan properti) + pelengkap kacang-kacangan berbeda (ospria) digunakan “sebagai tambahan.”

SU: satu payung pokok biji-kering; ospria adalah contoh familiar-Yunani di dalam payung.

4.4 Jembatan — Hipotesis & Rencana Sampling (Orde-3)

H-DB1 (Ko-residu): ko-film sereal + kacang-kacangan yang kuat dalam konteks penyediaan (lumbung, wadah penyimpanan) meningkatkan PP17 dan mendukung DB.

H-SU1 (Dominasi sereal): residu dominan-sereal dengan jejak kacang-kacangan jarang mendukung SU.

H-HYD: geometri kanal dan fitur gerbang beroperasi dalam kerangka basah/kering (PP3, PP8-PP9).

H-STOR: infrastruktur penyimpanan/pengeringan dan standardisasi logistik menunjukkan dominasi penyediaan pokok (PP10-PP11/PP16).

Prioritas sampling: lantai lumbung dan halaman pengeringan berlapis; margin kanal/mahkota tanggul; permukaan interior wadah masak/alat; parit fondasi pintu air/gerbang. Setiap sampel dicatat dengan PP#, IC (DB/SU), EC, dan penanggalan.

4.5 Pemetaan Klausa-ke-Fitur (Kalimantan selatan)

Klausa Plato

Fitur kunci

Analog Kalimantan sisi selatan

Relevansi untuk rekonstruksi pokok

115a: τὸν ἥμερον καρπόν

Hasil budidaya

Dataran rendah yang dikelola sejak lama; pertanian intensif

Mendukung konteks budidaya intensif

115a: τὸν τε ξηρόν ... τῆς τροφῆς ἕνεκα ἐστιν

Pokok (basis kering, dapat disimpan)

Lumbung; halaman pengeringan; tradisi ekspor padi

Sesuai dengan persyaratan penyediaan & kemampuan penyimpanan

115a-b: ὅσοις ... προσχρώμεθα — ... ὄσπρια

Domain pendamping (kacang-kacangan)

Pelengkap kacang-kacangan Asia Tenggara, lauk (tidak spesifik; mis., Vigna spp.; kedelai kemudian historis)

Mengoperasionalkan pasangan basis-pelengkap (PP17); mengikuti penempatan basis dalam Model Puzzle

118e: δύο θερισμοί

Dua panen per tahun

Kalender basah/kering; irigasi pasang surut (anjir-handil-saka)

Konsisten dengan double-cropping dan air yang dikelola

118c-e: kanal

Jalur air & irigasi

Barito-Kapuas-Kahayan; transversal-pedalaman-irigasi (anjir-handil-saka)

Kapasitas hidraulik untuk budidaya basah & transportasi (PP8-PP9)

118e: hujan musim dingin / kanal musim panas

Sumber air musiman

Hujan muson + aliran kanal yang diatur

Mengimplementasikan jadwal 118e (PP3)

Dominasi penyediaan pokok

Peran lumbung/ekspor; karung/kontainer terstandardisasi

Memperkuat PP16 (logistik/kapasitas)

4.6 Skor Potongan Puzzle (Katalog dengan peran ganda PP3; PP17 pra-skor)

Klarifikasi: Skor IC/EC dalam tabel ini mengevaluasi rekonstruksi pokok basis Orde-3 (payung termasuk-padi). Identitas pendamping sengaja dibiarkan tidak spesifik pada Orde-3 dan ditangani secara generik sebagai kacang-kacangan (ὄσπρια) sejalan dengan Orde-1. Interlock-nya dengan basis ditangkap oleh PP17 (pasangan basis-pelengkap); tidak diperlukan penilaian spesies pendamping terpisah.

PP#

Nama

IC (DB)

IC (SU)

EC (A/B/C)

Catatan / Jangkar

PP1

Dalam sabuk tropis (≤ ~23.5°)

+2

+2

A

PP2

Kapasitas budidaya basah (kesesuaian sawah)

+2

+2

B

PP3

Panen dua-kali-setahun (Critias 118e)

+2

+2

B

Musiman (118e); batasan keras didorong teks—jika bertentangan, set IC = −2 untuk kedua parse.

PP4

Palem yang hidup bersama termasuk kelapa

+2

+2

A

PP5

Jalur air & irigasi canggih di dataran

+2

+2

B

PP6

Dataran rendah aluvial/deltaik

+2

+2

B

PP7

Infrastruktur penyimpanan sereal

+1

+1

C

PP8

Komplementaritas kacang (ospria)

+1

0

B

Pelengkap tekstual (ospria) hadir pada Orde-1; tidak spesifik-spesies.

PP9

Habitat gajah dalam fauna

+1

+1

B

PP10

Produk aromatik/wangi

+2

+2

A

PP11

Navigasi & kompetensi teknik hidraulik

+2

+2

B

PP12

Keandalan curah hujan muson

+2

+2

A

PP13

Potensi modulasi pasang surut

+2

+2

B

PP14

Kedekatan asal padi (Asia T/TD/S)

+2

+2

A

PP15

Konektivitas perdagangan Samudra Hindia

+2

+2

A

PP16

Dominasi penyediaan pokok (ekonomi kalori-massal)

+2

+2

C

PP17

Pasangan basis-pelengkap (σῖτος + ὄσπρια)

+2

+1

A

Komplementaritas tekstual pada 115a-b (προσχρᾶσθαι → ὄσπρια); pendamping mengikuti penempatan basis.

4.7 Σ(IC) & Rata-rata IC Terintegrasi (DB vs SU)

Dengan katalog 17-potongan dan tabel yang dinilai, total terintegrasi adalah: Σ(IC) DB = 31 (rata-rata ≈ 1,82), Σ(IC) SU = 29 (rata-rata ≈ 1,71).

4.8 Penilaian Naratif

Output Orde-1/-2 yang tergabung mengartikulasikan ekonomi basis-suplemen yang disuarakan untuk audiens Klasik: basis pokok kering yang dapat disimpan dipasangkan dengan domain kacang-kacangan bernama, beroperasi di bawah jadwal basah/kering, dua-kali-setahun. Dalam Orde-3, aplikasi Kalimantan sisi selatan menunjukkan konkordansi tingkat-pola di seluruh hidraulik (kanal perimeter/pedalaman/transversal dengan modulasi pasang surut yang masuk akal), musiman (118e), infrastruktur penyediaan (lumbung, halaman pengeringan, kontainer terstandardisasi), dan kelayakan regional untuk payung pokok termasuk-padi. Untaian-untaian ini meningkatkan interlock puzzle; adjudikasi menentukan masih bergantung pada tanda tangan mikro-/makro-botani bertarikh dan profil residu dalam konteks penyediaan primer.

4.9 Keputusan Parse & Sensitivitas

Sikap: bawa DB dan SU secara paralel. Aturan preferensi: dukung DB di mana ko-residu sereal + kacang-kacangan muncul dalam konteks penyediaan dan organisasi logistik menunjukkan pasangan yang disengaja (meningkatkan PP17); dukung SU di mana sinyal sereal dominan dan jejak kacang-kacangan jarang atau sekunder. Kondisi flip: ko-residu kuat bertarikh dalam konteks penyimpanan/transportasi memperkuat DB; tanda tangan penyediaan hanya-sereal berkelanjutan memperkuat SU.

4.10 Risiko & Falsifier (Sisi-Hasil)

Equifinalitas (tiruan kanal), palimpsest temporal (saluran over-cut), inflasi skala dalam reportase, drift kategori antara parse. Falsifier: ketiadaan tanda tangan sereal/penyimpanan dalam konteks primer; profil residu tidak kompatibel dengan penyediaan pokok; kronologi kanal tidak konsisten dengan 118e.

5. Diskusi

5.1 Tujuan & Ruang Lingkup

Bagian ini menginterpretasikan hasil terintegrasi (§4) terhadap batasan metodologis (§2) dan definisi masalah (§1). Kami tetap mempertimbangkan Kompleks Penyediaan (Critias 115a-b + 118e): dasar pokok yang ditentukan berdasarkan properti berpadu dengan domain kacang-kacangan yang disebutkan dan beroperasi pada jadwal tahun dua kali, basah/kering, yang dilanjutkan dari Orde-1. Tujuannya adalah menjelaskan mengapa kata dalam bahasa Yunani menggunakan kelas kacang-kacangan daripada sereal tertentu, meresmikan ketergantungan antara basis dan pendamping dalam istilah penyediaan, menimbang pembacaan DB/SU berdasarkan bukti, dan menetapkan apa yang akan memperkuat atau menyangkal rekonstruksi.

5.2 Premis Tekstual yang Dinyatakan Lagi (Orde-1 dilanjutkan)

Pokok utama diekspresikan sebagai label properti—”jenis kering yang menjadi sumber pangan kita”—sementara pendamping diekspresikan sebagai nama kelas Yunani, ὄσπρια (kacang-kacangan), yang diperkenalkan dengan προσχρᾶσθαι (“gunakan sebagai tambahan”). Asimetri ini adalah petunjuk konteks yang disengaja untuk menjaga logika penyediaan tetap dapat dipahami oleh audiens Klasik ketika nama spesifik tanaman pra-Solon tidak tersedia atau tidak aman untuk diklaim (§1.1, §1.5, §2.5). Klausa 118e memberikan kalender operasional—dua panen per tahun, di musim dingin oleh hujan dan di musim panas oleh air kanal—yang berfungsi sebagai batasan keras yang didorong oleh teks pada rekonstruksi (§4.6, PP3).

5.3 Mengapa “Kacang-Kacangan” Muncul (dan Bukan “Padi”) dalam Kata-kata Yunani

Berdasarkan hipotesis petunjuk konteks (§1.5; §2.5), pendeta Mesir memilih kategori yang dikenal audiens daripada nama spesies dari daerah jauh. Istilah properti untuk pokok utama (“kering ... sumber makanan”) mengkomunikasikan fungsi tanpa mengikat pada sereal tertentu; nama kelas Yunani untuk pendamping (“kami menyebutnya ospria”) mengomunikasikan tata bahasa makanan tanpa menyebut spesies kacang asing. Kombinasi ini cukup tepat untuk membawa makna penyediaan dan cukup tahan untuk bertahan dalam transmisi (§5.8), namun netral terhadap spesies.

5.4 Pokok Utama dalam Arti Penyediaan (Kuantitas, Penyimpanan, Logistik)

Dalam kajian ini, pokok utama digunakan dalam arti penyediaan (§1.9; §2.17): basis utama yang kering dan dapat disimpan dalam jumlah besar yang mengatur kuantitas, penyimpanan, dan logistik. Definisi ini menyelaraskan label properti Orde-1 dengan infrastruktur Orde-3: halaman pengeringan, lumbung, wadah standar, dan node kanal (§4.5; §4.6 PP10-PP11, PP16). Padi memenuhi kriteria berdasarkan logika pengolahan—budidaya → panen → pengeringan → penyimpanan—tetapi penjelasan di Orde-1 tetap tidak dapat didiagnosis di antara sereal.

5.5 Ketergantungan Lanjutan: Mengapa Pendamping “Mengikuti” Basis

Dalam sistem penyediaan, pendamping secara fungsional bergantung pada di mana dan bagaimana basis diproduksi serta disimpan. Teks menandai ini dengan προσχρᾶσθαι (“gunakan sebagai tambahan”), dan Puzzle Model menangkapnya sebagai PP17 (pasangan basis-pelengkap). Secara praktis, setelah basis ditempatkan (Orde-3), pendamping mengikuti: pengadaan, pengolahan, dan node penyimpanannya ditempatkan bersama atau secara logistik terikat dengan jaringan penyediaan basis. Ini mengapa kita tidak perlu menentukan identitas spesies untuk pendamping dalam penilaian Orde-3; hubungan diukur pada tingkat relasi (DB) bukan pada tingkat spesies.

5.6 Agnostisisme Tingkat Spesies untuk Pendamping (dan Apa yang Menentukannya)

Orde-1 memberikan kelas (ὄσπρια), bukan spesies. Oleh karena itu, Orde-3 menjaga pendamping secara sengaja agnostik pada tingkat spesies sambil mempertahankan sinyal interlock yang kuat melalui PP17. Keputusan bergantung pada bukti: klaim spesies memerlukan indikator yang muncul bersamaan dalam konteks penyediaan utama—misalnya, fitolit/sekam sereal bersama dengan residu kacang (morfometri pati; penanda paleoproteomik) dalam lumbung atau wadah penyimpanan, atau sisa makro (kotiledon/selubung biji) dengan tarikh AMS langsung. Tanpa sinyal tersebut, pembacaan tingkat kelas tetap setia pada teks dan cukup untuk analisis penyediaan.

5.7 DB vs SU: Akibat Dua Pembacaan

DB (Dual-Basket). Menafsirkan triad sebagai pasangan basis + pelengkap. Ini memanfaatkan kekuatan asli dari προσχρᾶσθαι dan selaras dengan tata bahasa makanan Klasik. Dalam hasil (§4.6), PP17 membawa IC(DB)=+2, mencerminkan dukungan tekstual yang kuat; konsiliensi total mendukung DB saat konteks penyediaan menunjukkan ko-residu atau logistik pasangan (§4.9).

SU (Single-Umbrella). Menafsirkan “kering ... sumber makanan” sebagai satu payung pokok biji kering dan menganggap ospria sebagai contoh ilustratif daripada keranjang terpisah. SU memaksimalkan ekonomi enumerasi dan ketahanan transmisi namun meratakan kontras sereal-kacang. Ia dipilih hanya di mana sinyal sereal mendominasi dan jejak kacang selalu jarang (§4.9).

5.8 Disiplin Garis Waktu & Legendaisasi dalam Transmisi

Kami mempertahankan penandaan semua-B untuk 115a-b dan melanjutkan 118e sebagai batasan musiman tekstual dari Orde-1. Rantai transmisi panjang—register kuil Sais → narasi Sonchis → Solon → sirkulasi lisan di Athena → Plato—mengundang lokalisasi, metaforisasi, dan personalisasi (§1.5 context-clue; narasi legenda). Strategi context-clue (properti + kelas Yunani) adalah apa yang diharapkan bertahan dalam rantai tersebut: dapat dipahami oleh audiens, tahan terhadap penceritaan ulang, dan tanpa komitmen pada resolusi spesies.

5.9 Sensitivitas, Batasan, dan Pembantah

Sensitivitas. Geomorfologi rawa dapat meniru kanal; pemotongan ulang berikutnya menimpa jaringan sebelumnya; fitur penyimpanan dapat salah dibaca sebagai harta elite. Batasan. Teks tidak dapat mengidentifikasi spesies; hanya jejak material yang dapat.

Pembantah. (i) Tidak adanya sinyal sereal/penyimpanan dalam konteks utama; (ii) profil residu yang tidak kompatibel dengan penyediaan pokok; (iii) kronologi kanal yang tidak sesuai dengan jadwal 118e; (iv) penyediaan sereal yang kuat tanpa jejak kacang di konteks relevan (akan melemahkan PP17 dan menguntungkan SU).

5.10 Implikasi untuk Aplikasi Sundalandia (Kalimantan Sisi Selatan)

Kasus Sundalandia (§4.5) koheren pada tingkat pola: kanal (terusan/daratan/irigasi) dengan modulasi pasang surut, musiman basah/kering, lantai pengeringan dan lumbung, serta sistem logistik yang cocok untuk basis sereal kering yang dapat disimpan dengan pendamping kacang. Dalam kerangka ini, pendamping diharapkan mengikuti node dan aliran basis (PP17). Klaim tingkat spesies untuk pendamping tetap terbuka hingga residu atau sisa makro menentukan sebaliknya; rekonstruksi tidak memerlukan spesifikasi tersebut untuk menilai kelayakan penyediaan.

Sistem Anjir: jaringan irigasi pasang surut warisan leluhur unik di Kalimantan sisi selatan. Kanal utama disebut “anjir” atau “antasan” dibangun melintasi dua sungai pasang surut (terusan), juga digunakan sebagai jalur navigasi. Kanal daratan dibangun untuk mengairi dan mengeringkan sawah dari dan ke anjir: kanal sekunder disebut “handil” atau “tatah” dan kanal tersier disebut “saka”. Saat air surut, kanal mengalirkan air beracun sementara saat pasang, air tawar masuk ke kanal dan disalurkan ke sawah. Sistem ini menghasilkan dua kali panen padi dalam setahun.

5.11 Uji Lanjutan & Prediksi

Prediksi. (1) Jejak panen ganda dalam konteks berlapis (basah/kering) yang selaras dengan fase pintu air/kincir; (2) lapisan residu sereal + kacang pada wadah penyimpanan atau transportasi; (3) mikrostratigrafi lumbung yang menunjukkan urutan pengeringan → penyimpanan; (4) metrologi wadah yang mengelompok sekitar unit penyediaan standar; (5) episode hidrolik yang dapat tertarikh yang menyinkronkan dengan kalender pertanian sesuai 118e.

Penentu. Deteksi positif residu kacang dalam konteks penyediaan akan meningkatkan PP17, memperkuat DB, dan mempersempit kumpulan spesies pendamping; penyediaan sereal stabil tanpa kacang akan menguntungkan SU.

5.12 Sintesis Penutup

Kata-kata Yunani memberi kita tata bahasa fungsional—basis pokok kering yang dapat disimpan dengan domain kacang bernama—yang beroperasi dalam siklus tahun basah/kering. Puzzle Model mengubah tata bahasa itu menjadi rekonstruksi yang dapat diuji: begitu basis ditempatkan, pendamping mengikuti secara operasional, apakah kita dapat menamai spesiesnya atau belum. Dalam hal ini, padi tetap kandidat basis yang kuat dan dapat diuji; pendamping tetap disengaja agnostik spesies sampai residu menentukan. Pembagian tugas ini—teks untuk tata bahasa, material untuk spesies—menjaga analisis disiplin dan kumulatif.

6. Kesimpulan

6.1 Apa yang Dapat Ditanggung Teks

Kata-kata Plato di Critias 115a-b memberikan tata bahasa fungsional—basis pokok kering yang dapat disimpan (“jenis kering yang menjadi sumber pangan kita”) yang dipasangkan dengan kelas pendamping bernama (ὄσπρια, kacang-kacangan), yang diperkenalkan dengan προσχρᾶσθαι (“gunakan sebagai tambahan”). Dipadukan dengan 118e (“dua kali setahun”: musim dingin oleh hujan, musim panas oleh air kanal), kami memperlakukan klausa-klausa ini sebagai satu Kompleks Penyediaan yang dibawa dari Orde-1 dan seterusnya. Kami mengadopsi kebijakan semua-B untuk 115a-b (glosa audiens). Teks ini tidak diagnostik di antara sereal dan bersifat netral spesies untuk pendamping—secara desain, sebagai petunjuk konteks bagi audiens Yunani Klasik ketika nama tanaman spesifik dari daerah sumber tidak tersedia atau tidak aman untuk diklaim.

6.2 Hasil Metodologis

Pembacaan semiotik-filologis yang disiplin (Orde-1/-2) menetapkan batas; rekonstruksi (Orde-3) dilakukan oleh Puzzle Model yang menilai properti independen dan saling terkait (IC −2...+2, EC A/B/C). Kami membawa dua pembacaan Paralel: Dual-Basket (DB) dan Single-Umbrella (SU); PP3 (musiman) adalah batas keras yang dipandu teks, dan PP17 (pasangan basis-pelengkap) mengukur interlock tingkat relasi tanpa memaksa identitas spesies untuk pendamping.

6.3 Putusan Rekonstruksi (dengan Skor)

Penerapan model pada kasus Kalimantan sisi selatan menghasilkan kesesuaian tingkat pola yang kuat di bidang hidraulika, musiman, penyimpanan/logistik, dan kelayakan sereal regional (payung inklusif padi). Dengan katalog 17 bagian dan tabel terhitung, jumlah terintegrasi adalah: Σ(IC) DB = 31 (rata-rata ≈ 1.82), Σ(IC) SU = 29 (rata-rata ≈ 1.71). Ini memenuhi ambang adopsi (tidak ada IC negatif dan rata-rata IC ≥ +1 di seluruh inti hidraulik-penyimpanan-sereal) dan menguntungkan DB saat konteks penyediaan menghasilkan ko-sinyal sereal + kacang; SU tetap layak saat dominasi sereal berlanjut.

6.4 Kebijakan Pendamping (Ketergantungan Lanjutan, Agnostik Spesies)

Secara operasional, pendamping mengikuti basis: pengadaan, pengolahan, dan penyimpanan ditempatkan bersama atau diikat pada node penyediaan basis. Ketergantungan “lanjutan” ini dikodekan secara tekstual (προσχρᾶσθαι) dan struktural (PP17). Oleh karena itu, Orde-3 menjaga pendamping agnostik spesies (kelas kacang) sampai residu/makro menentukan. Rekonstruksi tidak memerlukan nama spesies untuk menilai kelayakan penyediaan; yang dibutuhkan adalah tanda ko-residu dan logistik yang menunjukkan pasangan.

6.5 Implikasi untuk Aplikasi Sundalandia

Aplikasi Sundalandia (Kalimantan sisi selatan) menunjukkan bentuk yang tepat: terusan/daratan/irigasi dengan modulasi pasang surut yang layak, kalender pertanian basah/kering sesuai 118e, bukti infrastruktur pengeringan/penyimpanan dan logistik standar, serta kelayakan regional untuk payung pokok inklusif padi. Dalam kerangka ini, pendamping kacang diharapkan mengikuti basis melalui jaringan penyediaan. Identifikasi spesies untuk pendamping sengaja dibiarkan terbuka menunggu residu bertarikh atau sisa diagnostik makro.

6.6 Batasan, Risiko, dan Uji Penentu

Batasan. Teks tidak dapat menetapkan spesies; transmisi mengundang lokalisasi.

Risiko. Equifinality pada lanskap kanal, palimpsest temporal, dan inflasi skala dalam laporan.

Uji penentu. (i) Stratigrafi panen ganda yang selaras dengan fase hidraulik; (ii) lapisan ko-fil residu sereal + kacang pada wadah penyediaan (morfometri pati; paleoproteomik; biomarker terarah); (iii) mikrostratigrafi lumbung yang merekam urutan pengeringan → penyimpanan; (iv) pengelompokan metrologi wadah; (v) episode hidraulik yang bertarikh baik dan konsisten dengan 118e. Ko-sinyal kacang positif dalam konteks penyediaan akan meningkatkan PP17 dan menguntungkan DB; penyediaan sereal saja secara stabil akan memperkuat SU.

6.7 Pernyataan Akhir

Dalam batas teks Critias 115a-b dan 118e, pembacaan paling ekonomis dan dapat diuji adalah bahwa “jenis kering ... untuk sumber pangan kita” menyebut sebuah payung pokok biji kering yang dapat disimpan, yang secara logika pengolahan dan penyediaan membolehkan padi masuk, sementara ὄσπρια menandai kelas pendamping. Konsiliensi Orde-3 pada kasus Sundalandia mendukung rekonstruksi ini pada tingkat pola dan memilih DB saat ada bukti ko-residu. Identitas spesies untuk pendamping disengaja dibiarkan terbuka hingga residu menentukan; ketika analitik memutuskan, PP17 akan merekam interlock, dan rekonstruksi akan menguat tanpa mengubah premis teks.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar