Video terbaru
Video terpopuler
Tiga platform AI terkemuka dikonsultasikan untuk melakukan analisis komparatif terhadap teori-teori terkemuka terkait lokasi Atlantis: OpenAI/ChatGPT, Google/Gemini, dan Hangzhou/DeepSeek. Analisis dilakukan dengan memberikan skor pada setiap kriteria. Semua platform AI ini menyimpulkan bahwa teori Sundaland (Laut Jawa – Dhani Irwanto) memiliki peringkat tertinggi dalam hal kekuatan skor konstruksi teori berdasarkan kriteria masing-masing.
Dimanakah Atlantis? Jika Plato tahu, maka ia akan memberitahu!
Setelah ribuan tahun, begitu banyak dari kita masih mencari jawaban tentang misteri Atlantis. Dari waktu ke waktu, arkeolog dan sejarawan telah berusaha mencari bukti. Ada banyak lokasi yang diusulkan sebagai lokasi Atlantis. Sejak tulisan pertama mengenai riwayat Atlantis yang ditulis oleh filsuf Yunani Plato lebih dari 2.300 tahun yang lalu, telah terjadi perdebatan yang serius mengenai apakah Atlantis pernah benar-benar ada atau tidak.
Keberadaan Atlantis ini didukung oleh fakta yang dijelaskan secara sangat terinci. Selain itu, berbagai kondisi, peristiwa-peristiwa dan barang-barang yang tidak diketahui oleh Plato juga dijelaskan dengan kata-kata yang rinci dan panjang. Pengetahuan terkini tentang kenaikan permukaan laut glasial dan pasca-glasial dan penurunan daratan yang terjadi hampir tepat dengan waktu yang dijelaskan oleh Plato juga menjadi bukti kuat dari kebenaran cerita tersebut.
Plato menggambarkan keadaan Atlantis dari sudut pandang geografi, iklim, tataletak dataran, tataletak kota, hidrolika sungai dan saluran, hasil bumi, struktur sosial, adat istiadat, mitologi dan kehancurannya secara rinci termasuk dimensi dan orientasinya. Setelah penelitian yang komprehensif, penulis mengungkapkan teori baru yang menghipotesiskan bahwa pulau dan kota Atlantis yang hilang terletak di Laut Jawa, seperti dituliskan dalam buku Atlantis: The lost city is in Java Sea yang diterbitkan pada bulan April 2015, dan Atlantis: Kota yang hilang ada di Laut Jawa yang diterbitkan pada bulan Juni 2016. Karya tersebut dihasilkan dari penelitian dan analisis referensi serta beberapa pengamatan lapangan selama lebih dari 5 tahun. Hal ini menghasilkan bukti-bukti akurat hipotesis tersebut bahwa fenotip kisah Atlantis sesuai dengan lokasi yang dimaksud.
Penulis telah melakukan upaya yang serius untuk mencocokkan narasi Plato dengan lokasi Atlantis yang paling memungkinkan, yaitu di lepas pantai selatan pulau Kalimantan di Laut Jawa. Ia juga menggunakan keahlian profesionalnya untuk menganalisis referensi-referensi Plato tentang saluran air di ibukota Atlantis dan datarannya yang luas. Ia patut dipuji dalam hal yang menarik perhatian mengenai transportasi air dan sistem irigasi yang luar biasa di Kalimantan Tengah. Ia juga menyertakan sejumlah peta yang digunakan untuk mendukung pandangannya.
Dia menemukan banyak sekali bukti konvergen yang lebih rinci, yang diringkas dalam daftar 60 butir kecocokan antara Atlantis-nya Plato dengan lokasi di Sundalandia/Laut Jawa, sebagai bukti bahwa teorinya adalah yang paling lengkap dan akurat hingga saat ini.
Metodologi Penelitian
Dengan menggunakan pendekatan model puzzle yang unik, setiap elemen naratif dari dialog Plato dianalisis sebagai "potongan" semiotik dan secara sistematis dibandingkan dengan bukti dunia nyata. Prinsip-prinsip konsiliensi dan rekonstruksi terstruktur memandu integrasi data independen—mulai dari mitos kuno dan transmisi lisan hingga survai batimetri modern dan ilmu lingkungan. Hasilnya adalah kerangka kerja yang kuat dan berlandaskan ilmiah yang mengidentifikasi Sundalandia—dan khususnya wilayah Laut Jawa—sebagai lokasi Atlantis yang paling masuk akal, dengan terumbu karang Gosong Gia sebagai kemungkinan lokasi ibu kotanya yang hilang.
Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk mengungkap asal-usul salah satu legenda terbesar dalam sejarah, tetapi juga untuk memajukan metodologi penguraian mitos-mitos kuno menggunakan perangkat sains modern.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar